Siapkan Rp200 Miliar, Korsel akan Bangun Kebun Jagung di Kaltim

Diposting oleh PERKEBUNAN_86 on Sabtu, 26 November 2011

SAMARINDA--MICOM: Sebuah perusahaan dari Korea Selatan akan membangun perkebunan jagung dengan nilai investasi Rp200 miliar di Provinsi Kalimantan Timur, yang akan menghasilkan jagung berkualitas ekspor.

"Kami sudah melakukan presentasi di depan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faraoek Ishak, lokasi perkebunan jagung itu berada di Kabupaten Bulungan," ujar Direktur PT Miwon Indonesia Kim Ho Jin di Samarinda, Sabtu (23/4).

Kim melanjutkan, perkebunan jagung modern di Kabupaten Bulungan itu seluas 5.000 hektare. Jika berhasil, perkebunan jagung tersebut akan diperluas.

Selama ini, ucap Kim, jagung produksi Indonesia termasuk yang diproduksi di Kaltim, tidak dapat bersaing dengan jagung dari negara lain di pasar ekspor karena tidak masuk dalam kriteria makanan bermutu tinggi (food grade).

Jagung produksi Indonesia tidak diterima pasar ekspor karena penanganan pascapanen yang tidak sesuai dengan standar internasional, seperti jagung dipanen sebelum waktunya, kadar air masih tinggi, dan cara penyimpanannya masih perlu mendapat perbaikan.

Kondisi seperti itu menyebabkan jagung tersebut hanya layak untuk makanan ternak, bukan menjadi bahan utama pembuatan bahan turunan jagung seperti tepung jagung dan bahan pangan yang bermutu tinggi.

Bahkan, lanjut Kim, biaya produksi produksi jagung asal Indonesia juga sangat tinggi sehingga sulit bersaing dengan jagung produksi negara lain.

Kim juga mengakui bahwa perusahaan dari Korea Selatan itu berpengalaman selama 38 tahun di Indonesia. Pihaknya juga akan membangun pabrik turunan jagung, apabila dapat meluaskan lahannya di atas 5.000 hektare, setelah proyek 5.000 hektare tahap awal berhasil.

Menurut dia, Miwon bukan hanya produsen penyedap rasa, tapi telah lama mengembangkan usaha di bidang produk makanan dan minuman (food company), perikanan dan perkebunan (plantation). Lokasi pabrik dan perkebunannya berada di Lampung, Bogor dan berpusat di Surabaya.

Sementara itu, Provinsi Gorontalo yang selama ini menjadi produsen jagung nasional, juga menjadi pemasok jagung dan produk-produk pertanian lainnya bagi Miwon.

Kaltim yang akan dicetak perkebunan jagung tahap awal 5.000 hektare tersebut, diharapkan juga akan menjadi produsen jagung terbesar di Indonesia.

"Selama ini Indonesia masih mengimpor jagung, dengan tambahan perkebunan di Kaltim ini, diharapkan impor jagung Indonesia dapat ditekan. Tenaga kerja lokal juga akan dilibatkan sehingga mendapatkan kesejahteraan," kata Kim. (Ant/Ol-3) 

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar